Featured FREE Resource:

Sunday, February 17, 2013

Sejarah Masjidil Aqsha

Masjidil Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam sebelum akhirnya dipindahkan ke
Baitullah sekarang. DI tempat suci inilah Rasulullah SAW melakukan
Isra’ dan dari sana pula ia berangkat Mi’raj. Dalam hadits shahih
disebutkan sebagai salah satu daria tiga masjid yang dianjurkan untuk
diziarahi, yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid Al Aqsha.
Bayt Al-Maqdis,Bait Al-Maqdis,Al-Quds,Quds,Not Jerusalem,Not Yershalim,Not Hierosolyma,Not Temple Mount

Saat ini, tahukah kalian bahwa dimanapun kalian berada di seluruh dunia
ini, pemandangan yang diperlihatkan pada banyak orang di seluruh media
di muka bumi ini yang dikatakan sebagai Masjid Al Aqsa sebenarnya adalah masjid DOME OF THE ROCK alias Masjid Kubah As-Sakhra?





Palestina pada tahun 1967, Zionis Yahudi menginvasi Palestina dengan


cara mendirikan negara Israel di atas Negara Palestina, dengan cara


menduduki Palestina. Israel yang dikuasai oleh orang-orang Yahudi ini,


mengusir bangsa Arab Muslimin yang mendiami tanah Palestina dan mulai


memporak-porandakan Masjidil Aqsha. Mereka perlakukan Masjidil Aqsha


dengan semena-mena, seperti membebaskan siapa saja untuk masuk ke dalam


masjid. Hingga tak jarang, terlihat pemandangan orang Yahudi yang


sedang berpacaran di dalam masjid atau para turis yang berkeliaran


dengan pakaian seadanya di lingkungan masjid. Pada tahun 1969, mimbar


megah yang dibuat oleh Shalahuddin Al Ayubi di dalam masjid (yang


dibuat oleh Shalahuddin Al Ayyubi setelah berhasil merebut kembali


Masjidil Aqsha dari tangan penjajah, guna memperingati Isra Mi’raj di


lingkungan masjid) dibakar oleh Yahudi. Peristiwa pembakaran mimbar


inilah yang kian meruncingkan barisan umat Muslim guna melawan Yahudi


dan mendorong umat Islam sedunia membentuk OKI. Pada tahun 1970,


Palestina akhirnya dikuasai sepenuhnya oleh Zionis Israel.
 




Entah sejak kapan, berkembang sebuah fokus perhatian bahwa yang namanya


Masjid Al Aqsa yang diramaikan dan dianggap bersejarah oleh Ummat Islam


itu adalah masjid indah dengan Kubah Emas berbentuk segienam ini. Fokus


perhatian ini dikembangkan lewat gambar-gambar indah yang beredar,


lewat postcard-postcard yang beredar, juga gambar-gambar indah di


Kalender islami dan lewat buku-buku turisme. Inilah Masjid As-Shakhra


yang dimaksud dan sudah sangat terkenal tersebut.






Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra) yang terlihat seperti gambar di


atas adalah masjid berkubah keemasan. Shakhrah artinya batu. Masjid


tersebut dibangun oleh salah satu Khalifah pada masa kekuasaan Bani


Umayyah, Abdul Malik bin Marwan. Tujuannya untuk menjaga batu (Shakhrah)


yang merupakan tempat Rasulullah berangkat melakukan mi’raj ke langit


bersama Malaikat Jibril as. Batu itu sendiri berasa dalam lingkaran (haram) Al Aqsha, dan bukan masjid itu sendiri. Masjid inilah yang sering diduga sebagai masjidil Aqsha.
Image Hosted by ImageShack.usImage Hosted by ImageShack.usImage Hosted by ImageShack.us




Pada akhirnya, anak-anak muslim di seluruh dunia ini sering kali


dibingungkan dengan kedua masjid tersebut sehingga akhirnya mereka


memiliki referensi yang salah terhadap mana Masjid Al Aqsa yang


sebenarnya. Banyak orang yang pada akhirnya menyangka bahwa Masjid Al


Aqsa yang sebenarnya adalah masjid dengan Kubah Emas di atasnya, yang


berdiri tepat di samping tembok ratapan umat Yahudi. Tembok ratapan


umat Yahudi sendiri sesungguhnya adalah Tembok Buraq, yaitu tembok


tempat Rasulullah saw mengikat Buraq, kendaraannya ketika Isra Mi’raj.


Sekarang tembok ini dikuasai oleh Israel dan dijadikan Tembok Ratapan.








Bagaimana dengan Kalian sendiri? Bisakah Kalian lihat perbedaannya? Perhatikan gambar di bawah berikut ini:






Pada gambar di atas kalian melihat tembok yang memagari kompleks
masjidil Aqsha, yang biasa disebut Batas Lingkar Komplek Masjidil Aqsha
(Harom Masjid Al-Aqsha).
Yang disebut kompleks Al Aqsha adalah daerah yang ada di dalam pagar
kotak. Dulu pagar itu hanya terbuat dari tanah. Lalu, pada masa
khilafah Utsmaniyah, dibangun tembok karena takut kalau Yahudi
mencaplok kompleks (haromul) Masjid Al Aqsha tersebut.



Inilah masjid Al Aqsa yang bersejarah tersebut.








Dan inilah Masjid Al Aqsa tampak dari dekat dan dari depan.






Masjidil Aqsha adalah masjid kedua di muka bumi (berkubah hijau).


Dibangun oleh Nabi Adam setelah ia membangun Baitul Haram. Lalu


bangunannya roboh seiring dengan waktu. Kemudian dibangun kembali oleh


Nabi Dawud, dan disempurnakan oleh Nabi Sulaiman. Masjidil Aqsha inilah


yang terus menerus ingin dirobohkan oleh Yahudi, untuk mendirikan di


atasnya apa yang mereka dongengkan sebagai Haikal Sulaiman. Salah satu


caranya, dengan menyebarkan pengetahuan keliru kepada masyarakat bahwa


yang dimaksud dengan Masjidil Aqsha adalah Masjid Qubbah Shakhrah


(berkubah kuning) di sebelanya. Meskipun masjid itu masuk dalam


kompleks pagar (Harom) Masjidil Aqsha tapi bukan itu masjidnya.


Pada saat yang sama diam-diam Yahudi itu menggali Masjidil Aqsha yang sesungguhnya.




Sebelum kesalahanan berkembang pada Ummat Islam dan akhirnya tiada yang


menyadari bahwa Masjid Al Aqsa yang sebenarnya telah dihancurkan, ada


baiknya kita sebagai generasi Islam tetap hati-hati dan mengabarkan


kebenaran yang sebenarnya pada Ummat. Setidaknya, anak-anak kita tahu


dan tidak lagi ragu untuk menunjukkan yang manakah masjid Al Aqsa yang


asli. Yang benar adalah benar dan yang salah haruslah diperbaiki.
perdebatan, baik di kalangan muslim sendiri maupun di kalangan ilmuwan.
 


Kontroversi yang utama adalah tentang eksistensi Masjidil Aqsha. Awal Isra adalah dari Masjidil Haram atau Kabah di Mekkah. Apa yang ditulis dalam Quran adalah Muhammad melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Masjidil Aqsha memiliki arti ‘masjid terjauh’. Masjidil Aqsha yang kita kenal adalah berada di kompleks Al-Haram ash-Sharif –Temple Mount menurut Yahudi dan Nasrani– di Jerusalem. Selain Masjidil Aqsha di kompleks tersebut terdapat Qubbah As-Sakhrah atau Dome of the Rock. Dome of the Rock dibangun pada sekitar tahun 690M oleh kekhalifahan Umayyah, Abdul Malik bin Marwan, dan kemudian diikuti dengan pembangunan Masjidil Aqsha yang selesai pada tahun 710M.




Yang diperdebatkan adalah benarkah di kompleks tersebut kekhalifahan Umayyah membangun Masjidil Aqsha sebagaimana yang tertera dalam Quran sebagai tempat Nabi Muhammad SAW menuju dalam perjalanan malamnya di tahun 621M? Benarkah Masjidil Aqsha dalam Quran adalah Masjidil Aqsha di Jerusalem tersebut ??



Pendapat ilmuwan dan ahli sejarah yang sering terdengar ada dua, bahwa Masjidil Aqsha yang dibangun adalah pengejawantahan ayat Quran supaya menjadi nyata karena di tahun 621M di kompleks tersebut tidak ada bangunan masjid bernama Aqsha, dan pendapat yang kedua adalah bahwa Masjidil Aqsha yang tertera dalam Quran adalah Masjid Nabawi di Madinah yang dibangun oleh Rasulullah SAW ketika hijrah, hal ini pun masih dipertanyakan sebab Isra terjadi setahun sebelum Hijrah ke Madinah terjadi.

Wilayah Jerusalem termasuk ke dalam wilayah yang disebut West Bank atau Tepi Barat (sebutan dari PBB), sebuah wilayah yang secarade jure tidak dimiliki oleh negara manapun, wilayah lainnya adalahJalur Gaza. Jalur Gaza dan Tepi Barat dihuni oleh orang-orang Palestina sebanyak 80 persen dan sisanya orang-orang Israel. Kaum dan negara yang berkepentingan terhadap tanah suci ini bersikukuh pada kepercayaannya, Israel ingin Palestina minggat dari tanah tersebut, juga sebaliknya Palestina ingin Israel keluar dari tanah suci tersebut.

Entah sampai kapan konflik Arab-Israel ini akan berakhir, mungkin memang tanah suci tersebut ditakdirkan menjadi arena peperangan, dan peperangan bukanlah sebuah berkah, sedangkan Masjidil Aqsha dalam Quran nyata jelas disebut dengan “Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya” yang mungkin pula bisa disimpulkan itu bukanlah tanah suci, mungkin hanya bukti sejarah keemasan arsitektur Islam yang menjadi alasan untuk dilestarikan. Wallahualam.

Selain kontroversi juga terselip propaganda yang menyesatkan seperti Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dengan mengendarai buraq, binatang berekor, bersayap, berkepala wanita. Buraq ini sering digambarkan dalam karya seni, namun hal tersebut adalah propaganda terhadap kiasan bahwa Muhammad adalah seorang ‘penunggang’ wanita. Dari rujukan Hadits Bukhari, “Suatu hari malaikat Jibril datang dan membawa Nabi, lalu dibedahnya dada Nabi dan dibersihkannya hatinya, diisinya dengan iman dan hikmah. Kemudian didatangkan buraq, ‘binatang’ berwarna putih yang langkahnya sejauh pandangan mata. Dengan buraq itu Nabi melakukan isra’ dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha” tidak disebutkan bahwa buraq itu berkepala wanita.
Image:Al aqsa moschee 2.jpg

0 Komentar::

Post a Comment

Jika Informasi ini bermanfaat, dengan kerendahan hati saya harapkan komentar dan kritikan dari Kawan semua.... :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . Good Opportunity is Unlimited - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger